Selasa, 23 April 2024

Pengaruh Budaya dan Sosial pada Masa Bani Umayyah

 


Kebudayaan adalah aspek penting yang dapat mencerminkan sejarah suatu daerah. Pada masa Bani Umayyah, perkembangan kebudayaan berubah secara dramatis. Bani Umayyah adalah pemerintah Islam yang berkuasa selama lebih dari 150 tahun, mulai dari 661 hingga 750 Masehi. Pada masa ini, perkembangan kebudayaan yang dapat dilihat di wilayah bawah pengaruh Bani Umayyah terutama berfokus pada bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

Kebudayaan pada masa Bani Umayyah ditandai dengan berbagai perkembangan yang signifikan, seperti penyebaran agama Islam ke berbagai wilayah, yang membawa banyak perubahan pada kebudayaan. Penyebaran Islam juga mendorong berkembangnya bahasa Arab, yang merupakan bahasa utama yang digunakan sebagai bahasa resmi pada masa ini. Bahasa Arab digunakan untuk mencatat sejarah dan menyebarkan informasi lainnya seperti pendidikan, politik dan budaya.

Bani Umayyah juga dikenal karena kebijaksanaan pemerintah mereka dalam mengatur ekonomi. Pemerintah menciptakan sistem keuangan yang tangguh dan stabil, yang memungkinkan mereka untuk mencapai tingkat kemakmuran yang tinggi. Ini membuat mereka dapat mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi seperti perdagangan dan industri, yang pada gilirannya meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Kebudayaan pada masa Bani Umayyah adalah gambaran yang menarik tentang sejarah dan perkembangan yang telah terjadi. Perkembangan yang signifikan dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menyebarkan nilai-nilai estetika dan keindahan. Perkembangan ini membantu menciptakan kebudayaan yang berkembang dan berkembang di wilayah di bawah pengaruh Bani Umayyah.

Sistem Pendidikan yang Diterapkan pada Dinasti Umayyah Secara essensial pendidikan Islam pada masa dinasti umayyah kurang begitu diperhatikan, sehingga sistem pendidikan berjalan secara alamiyah.walaupun sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini pola pendidikan telah berkembang, sehingga peradaban Islam sudah bersifat internasional yang meliputi tiga Benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan sebagian besar Asia yang kesemuanya itu di persatukan dengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara. Dengan kata lain Periode Dinasti Umayyah ini merupakan masa inkubasi. Dimana dasar-dasar dari kemajuan pendidikan dimunculkan, sehingga intelektual muslim berkembang Pada masa Umayyah tuga menulis semakin banyak, seperti membagi penulis dalam bidang pemerintahan, seperti, penulis surat-surat, harta-harta, dan pada bidang pemerintahan lainnya termasuk penulis dalam kalangan intelektual, (penerjemah). Hal ini di buktikan dengan membuka jalan Pengajaran Bahasa Asing.

Lebih lanjut Pada masa Dinasti Umayyah pola pendidikannya bersifat desentralisasi dan belum memiliki tingkatan dan standar umum. Kajian pendidikan pada masa itu berpusat di Damaskus, Kufah, Mekah, Madinah, Mesir, Kardoba dan beberapa kota lainnya, seperti Basyarah, Kuffah (Irak) Damsyik dan Palestina (Syam), Fistat (Mesir). Diantara ilmu-imu yang dikembangkan yaitu, Kedokteran, Filsafat, Astronomi, Ilmu Pasti, Sastra, Seni Bagunanan, Seni rupa, maupun Seni suara. Dengan demikian pendidikan tidak hanya berpusat di Madinah seperi pada zaman nabi dan Khulaur Rasyidin melainkan ilmu itu telah mengalami ekspansi seiring dengan ekspansi teritorial.

 

 

 

Pada periode Dinasti Umayah terdapat dua jenis pendidikan, yaitu;

 

1.       Pendidikan khusus yaitu pendidikan yang diselenggarakan dan diperuntukan bagi anak-anak khalifah dan anak-anak para pembesarnya, Tempat Proses pembelajaran berada dalam lingkungan istana, Materi yang diajarkan diarahkan untuk kecakapan memegang kendali pemerintahan atau hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan dengan keperluan dan kebutuhan pemerintahan, sehingga dalam penentuan dan penetapan kurikulumnya bukan hanya oleh guru melainkan orang tua pun turun menentukannya.

 

2. Pendidikan yang di peruntukan bagi rakyat biasa. Proses pendidikan ini merupakan kelanjutan dari pendidikan yang telah diterapkan dan dilaksanakan sejak zaman Nabi Muhammad masih hidup. Sehingga kelancaran proses pendidikan ini ditanggungjawabi oleh para ulama, merekalah yang memikul tugas mengajar dan memberikan bimbingan serta pimpinan kepada rakyat.

Meskipun terdapat dua sistem yang berbeda, penguasa pada dinasti umayyah tidak melupakn akan pentingnya suatu pendidikan, adapun sistem yang diterapkan secara umumnya sebagai berikut:

1. Tujuan pendidikan

Membentuk dan mengembang manusia “insan kamil” (memilki keberanian, daya tahan saat tertimpa musibah (shabar), menaati hak dan kewajiban tetangga (jiwar), mampu menjaga harga diri, (muru’ah), kedermawanan dan keramahtamahan (penghormatan terhadap perempuan, pemenuhan janji.)

2. Tempat dan Lembaga-lembaga pendidikan

Pada masa dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentrasi,. Kajian ilmu yang ada pada periode ini berpusat di Damaskus, Kufah, Mekkah, Madinah, Mesir, Cordova dan beberapa kota lainnya, seperti: Basrah dan Kuffah (Irak), Damsyik dan Palestina (Syam), Fistat (Mesir). Umumnya pelajaran diberikan guru kepada murid-murid seorang demi seorang. Baik di Kuttab atau di Masjidpada tingkat menengah. Pada tingkat tinggi pelajaran diberikan oleh guru dalam satu halaqah yang dihadiri oleh pelajar bersamasama.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.

.
Terjemahan Al-qur'an per Kata

Donasi Dakwah

Donasi Dakwah "Mutsla"

Menebar Manfaat kepada sesama

Donasi ke :
Bank Muamalat no rek 7010115446
Bank BCA no rek 2140695397
a.n Syahroni Nur Wachid

Konfirmasi transfer ke : 082131174151
"Nama-Asal-Jumlah"

Donasi Dakwah Mutsla, menebar manfaat kepada sesama

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages

Syahroni Template

Kabartabligh.com mengabarkan dakwah islam

Kunjungi Kami