Selasa, 23 April 2024

Kekuasaan Politik dan Pendidikan Bani Umayyah



Dinasti Bani Umayyah merupakan sebuah dinasti yang membentuk pemerintahan monarki atau dinasti. Mereka mengubah sistem pemerintahan yang demokratis menjadi monarki. Dinasti Bani Umayyah mempunyai kekuasaan politik yang besar dan mempengaruhi perkembangan politik dan ilmu pengetahuan dalam pembentukan pemerintahan Islam. 

 

Dinasti ini mendapatkan kekuasaan melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak seperti yang dilakukan dalam sistem demokratis. Dinasti Bani Umayyah mempunyai periode pemerintahan yang sangat kemajuan dan kemajuan, tetapi juga mempunyai akhir kekuasaan.

 

Ekspansi dan Kekuatan Politik - Dinasti Bani Umayyah berhasil memperluas kekhalifahan dari Spanyol hingga India, yang membawa masuknya berbagai budaya dan tradisi ke dalam dunia Islam. Arsitektur Megah dan Keindahan Seni - Bani Umayyah dikenal dengan kemegahan arsitektur dan seni, seperti arsitektur yang mencakup masjid, palangkaraya, dan pemandangan alam yang indah.

 

Bidang militer dan kekuasaan Di bidang militer, Bani Umayyah melebarkan sayap ekspansi dengan menguasai sebagian dari wilayah benua Asia, Afrika, dan Eropa. Wilayah yang masuk kekuasaan Islam meliputi tanah Spanyol, seluruh wilayah Afrika Utara, Jazirah Arab, Suriah, Palestina, sebagian Anatolia, Irak, Iran, Afghanistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Kirgizstan, dan sebagian wilayah India serta Perancis.

 

Kemajuan Militer, Politik, Sosial, dan Budaya - Kemajuan yang dicapai oleh Bani Umayyah mencakup berbagai bidang, mulai dari militer, politik, hingga sosial dan budaya. Kerajaan yang Dipahami - Dinasti ini mendapatkan kekuasaan melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak seperti yang dilakukan dalam sistem demokratis

 

Pembentukan Peradaban Islam - Masa kekhalifahan Bani Umayyah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan peradaban Islam, seperti ekspansi wilayah kekuasaan Islam, arsitektur, seni, serta ekonomi dan pengetahuan

 

Bidang politik dan pemerintahan Bani Umayyah memiliki tata pemerintahan yang sama sekali baru untuk memenuhi tuntutan perkembangan wilayah dan administrasi kenegaraan yang semakin kompleks. Khalifah mengangkat majelis penasihat sebagai pendamping dan dibantu oleh lima sekretaris yang memiliki tugas masing-masing. 

 

Selain itu, dari 14 khalifah yang pernah memimpin Bani Umayyah, beberapa di antaranya juga melahirkan terobosan baru di bidang pemerintahan. Khalifah Muawiyah misalnya, yang mendirikan dinas pos, mencetak mata uang, dan mengembangkan jabatan hakim sebagai profesi. Abdul Malik bin Marwan, dikenal sebagai khalifah yang pertama kali membuat mata uang dinar dari emas sebagai pengganti mata uang asing (Bizantium dan Persia). 

 

Ia juga membenahi administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam. Sedangkan pada masa Al-Walid bin Abdul Malik dan Umar bin Abdul Aziz, pembangunan dalam negeri menjadi prioritas kekhalifahan. Pada masa itu, dibangun jalan raya, pabrik, gedung pemerintahan, dan masjid yang megah.

 

Dinasti Bani Umayyah telah mencapai beberapa kemajuan di bidang politik, seperti:

 

1.         Pembentukan Institusi Politik - Dinasti Bani Umayyah merupakan pionir dalam pembentukan institusi politik, seperti undang-undang pemerintahan, dewan mentri, lembaga sekretariat negara, jawatan pos dan giro, serta penasihat-penasihat khusus bidang politik

2.         Organisasi Politik - Dinasti Bani Umayyah membentuk organisasi politik yang terdiri dari jabatan Khalifah (kepala negara), wizarah (kementerian), kitabah (kesekretariatan), hijabah (pengawal pribadi Khalifah), lembaga keuangan, tata usaha, kehakiman, dan ketentaraan

3.         Pengelolaan Baitul Maal - Dinasti Bani Umayyah mempertahankan pengelolaan baitul maal, yaitu pemasukan dan pengeluaran dari hasil pajak pengahasilan tanah pertanian (kharrai) dan pajak individu bagi masyarakat non-Muslim \

4.         Tata Negara Teratur - Dinasti Bani Umayyah mendirikan beberapa departemen, seperti Diwan al Kharraj (departemen pajak), Diwan al Rasail (departemen pos dan persuratan), Diwan al Musytaghillat (departemen kepentingan umum), dan Diwan al Khatim (departemen pengarsipan)

5.         Pengembangan Ilmu Pengetahuan - Dinasti Bani Umayyah menjadi tongkak awal perkembangan beberapa ilmu pengetahuan dan menjadi tonggak awal kegiatan penerjemahan dalam sejarah Islam

Pada masa Bani Umayyah, pendidikan Islam berkembang pesat dan menjadi sangat penting. Pendidikan di masa ini merupakan terusan dari metode dan jalan pendidikan yang dilaksanakan pada masa Rasulullah dan para Khulafaurrasyidin, atau dapat dikatakan oleh para ahli, pendidikan tradisionalisme.

 

            Pendidikan Islam pada masa Dinasti Umayyah hampir sama dengan pendidikan pada masa Khulafa al-Rasyidin. Meskipun tidak ditemukan visi pendidikan yang eksplisit, namun dari berbagai petunjuk bisa diketahui bahwa visinya adalah unggul dalam ilmu agama dan umum sejalan dengan kebutuhan zaman dan masing-masing wilayah Islam.

Pada masa ini, pendidikan Islam menggunkan terutama sekali surau dan masjid sebagai pusat pendidikan. Selain itu, pengajaran bahasa asing menjadi suatu keharusan bagi pendidikan Islam di masa itu, bahkan semenjak kemunculan Islam pertama kali dalam rangka memenuhi universalitas agama Islam. Dinasti Umayyah juga memberikan perhatian yang sangat besar terhadap keotentikan pendidikan Islam.

 

Salah satu khalifah yang terkenal sebagai penguasa yang cinta ilmu adalah Abdul Rahman III, yang memerintah dari tahun 912 hingga 961 Masehi. Ia mengundang para ahli dari dunia Islam lainnya ke Spanyol sehingga kegiatan ilmu pengetahuan di sana menjadi kian semarak.

 

Pada masa Bani Umayyah, pendidikan Islam mengalami perkembangan yang signifikan. Beberapa perkembangan pendidikan Islam pada masa Bani Umayyah antara lain:

1.       Penggunaan surau dan masjid sebagai pusat pendidikan Islam.

2.       Pengajaran bahasa asing menjadi suatu keharusan bagi pendidikan Islam di masa itu.

3.       Perluasan daerah Islam yang sangat luas sampai ke timur dan barat.

4.       Pendidikan Islam pada masa Dinasti Umayyah hampir sama dengan pendidikan pada masa Khulafa al-Rasyidin.

5.       Pemerintah Dinasti Umayyah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap keotentikan pendidikan Islam.

6.       Pada masa Dinasti Umayyah, mesjid dijadikan sebagai pusat aktivitas ilmiah.

Pola pendidikan bersifat desentrasi artinya pendidikan tidak hanya terpusat di Ibu Kota Negara saja tetapi sudah dikembangkan secara otonom di daerah yang telah dikuasai seiring dengan ekspansi teritorial.

Dengan perkembangan pendidikan Islam pada masa Bani Umayyah, pendidikan Islam semakin berkembang dan menjadi penting bagi masyarakat Islam pada masa itu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.

.
Terjemahan Al-qur'an per Kata

Donasi Dakwah

Donasi Dakwah "Mutsla"

Menebar Manfaat kepada sesama

Donasi ke :
Bank Muamalat no rek 7010115446
Bank BCA no rek 2140695397
a.n Syahroni Nur Wachid

Konfirmasi transfer ke : 082131174151
"Nama-Asal-Jumlah"

Donasi Dakwah Mutsla, menebar manfaat kepada sesama

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages

Syahroni Template

Kabartabligh.com mengabarkan dakwah islam

Kunjungi Kami