Selasa, 23 April 2024

Tantangan Dan Peluang Islam Dimasa Kini

 


Tantangan mendasar yang dihadapi oleh sistem pendidikan Islam mencakup beberapa aspek:

1.    Mampukah sistem pendidikan Islam menjadi pusat keunggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang bebas nilai


2.    Mampukah sistem pendidikan menjadi agen pembaharuan pemikiran Islam yang responsif terhadap tantangan zaman, sambil mempertahankan aspek dogmatis yang esensial?

3.    Mampukah pendidikan Islam mengembangkan kepribadian yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah, sambil mengasah kemampuan berpikir ilmiah yang tidak terbatas?

 

a)  Tantangan Pendidikan Islam

Tantangan dalam pendidikan Islam harus diantisipasi agar pendidikan dapat dijalankan sesuai dengan misi dan tujuannya. Jika tantangan dapat dihadapi dengan baik, seringkali mereka menjadi peluang yang berharga. Namun, jika tidak, tantangan tersebut dapat mengganggu pelaksanaan misi dan tujuan pendidikan Islam.

Tantangan pendidikan Islam telah ada sejak masa Orde Lama hingga masa reformasi sekarang. Tantangan saat ini sejalan dengan peran yang harus dimanfaatkan oleh umat Islam untuk berpartisipasi dalam penataan seluruh aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, budaya, pendidikan, dan lainnya, dengan cara yang lebih demokratis, transparan, adil, jujur, dan manusiawi melalui konsep masyarakat madani berbasis al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Tantangan lainnya berkaitan dengan dampak globalisasi dunia, didukung oleh kemajuan Iptek, terutama teknologi informasi dan komunikasi.

Kehidupan masa depan ditandai oleh kemajuan Iptek dengan dampak multidimensional, membutuhkan pendidikan Islam yang mampu melahirkan individu yang siap menghadapi tantangan hidup, bukan hanya menjadi anggota workforce. Pendidikan Islam harus mampu menciptakan individu yang berorientasi ke depan, progresif, mampu membuat pilihan yang tepat, dan memiliki perencanaan yang baik. Mereka juga harus memiliki keseimbangan antara penggunaan otak kiri dan otak kanan.

Lulusan pendidikan Islam saat ini dan masa depan harus memiliki kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dengan benar, mempengaruhi diri sendiri, dan membangun kemitraan dengan sesama. Mereka harus terbuka terhadap inovasi dan perubahan, berorientasi demokratis, rasional, dan percaya pada kemampuan Iptek. Mereka juga harus menjunjung tinggi keadilan dan efektivitas dalam berprestasi.


Abuddin Nata menyebutkan lima kecenderungan tantangan yang dihadapi pendidikan Islam di era kekinian:

1.    Integrasi ekonomi yang mengubah pendidikan menjadi komoditas yang diperdagangkan.

2.    Fragmentasi politik yang meningkatkan tuntutan masyarakat akan layanan yang adil, demokratis, dan transparan.

3.    Penggunaan teknologi tinggi, terutama teknologi komunikasi dan informasi, yang menuntut pelayanan yang cepat dan transparan.

4.    Interdependensi,   di   mana  seseorang  memenuhi  kebutuhannya  dengan bantuan orang lain.

5.    Penjajahan   baru   dalam   bidang   kebudayaan,  yang   mengubah  mindset masyarakat tentang tujuan belajar dan karier.

Tantangan ini menekankan perlunya reformasi dalam pendidikan Islam untuk mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif.


b)  Peluang Pendidikan Islam

Peluang pendidikan Islam pada masa kini menawarkan beberapa aspek yang harus diambil dan dimanfaatkan secara optimal oleh para penggiat pendidikan. Di antara peluang-peluang tersebut adalah:

1.    Peningkatan Fungsi dan Peran: Dengan diperluasnya fungsi dan peran lembaga pendidikan Islam sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peluang bagi penyelenggara pendidikan Islam semakin terbuka lebar. Hal ini memerlukan pemanfaatan potensi yang ada dengan baik.

2.    Peningkatan Persaingan dan Antisipasi Agama: Seiring dengan era globalisasi, kompleksitas pemikiran manusia semakin meningkat. Dalam kondisi ini, sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai agama menjadi penting, meskipun tantangannya adalah bagaimana mengkomunikasikan konsep agama secara komprehensif dalam konteks yang rasional.

3.    Pengembangan Kelembagaan: Peluang untuk meningkatkan peran lembaga pendidikan Islam dalam pengembangan masyarakat memerlukan manajemen yang baik sesuai dengan perkembangan zaman. Fokusnya adalah memperluas bidang kerja dan meningkatkan kualitas proses dan output pendidikan.

4.    Kerjasama: Di era globalisasi, kerjasama antarlembaga pendidikan sangat penting untuk menghadapi tantangan kompetitif. Kerjasama ini harus menguntungkan semua pihak dan membantu dalam menciptakan iklim kompetisi yang adil.

 

Pada tahun 2015, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membawa empat fokus utama yang dapat dijadikan momentum baik bagi Indonesia. Ini termasuk pembentukan wilayah pasar dan produksi bersatu, tingkat kompetisi yang tinggi, perkembangan ekonomi yang merata dengan prioritas pada Usaha Kecil Menengah (UKM), dan integrasi penuh terhadap perekonomian global. MEA menjadi penting untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antar-negara ASEAN dan mengembangkan konsep meta-nasional dalam rantai suplai makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.

.
Terjemahan Al-qur'an per Kata

Donasi Dakwah

Donasi Dakwah "Mutsla"

Menebar Manfaat kepada sesama

Donasi ke :
Bank Muamalat no rek 7010115446
Bank BCA no rek 2140695397
a.n Syahroni Nur Wachid

Konfirmasi transfer ke : 082131174151
"Nama-Asal-Jumlah"

Donasi Dakwah Mutsla, menebar manfaat kepada sesama

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages

Syahroni Template

Kabartabligh.com mengabarkan dakwah islam

Kunjungi Kami